Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Sekali Mengatakan Jalang, Sekali Mendapat Tamparan 



Sekali Mengatakan Jalang, Sekali Mendapat Tamparan 

0"Cheng Peini, jangan sombong. Mengenai mengemudikan mobil, aku jauh lebih baik daripada dirimu. Kedepannya, aku tidak ingin melihatmu menyerangku dengan mobil lagi. Jika tidak, aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana rasanya ketakutan setengah mati."     
0

Cheng Peini memelototi Gu Xiaoran dengan tatapan matanya yang penuh amarah, wajahnya yang biasa berpura-pura baik sepanjang hari itu seketika langsung berubah menjadi sangat mengerikan.     

"Selain itu, jangan berpikir bahwa karena kamu memiliki ayah yang kaya, kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan. Jika kamu mengatakan jalang lagi kepadaku, aku akan membalasmu dengan harga yang pantas untuk mulut kotormu itu."     

"Jalang!"     

"Plak."     

Cheng Penny tidak siap untuk menghindari tamparan dari Gu Xiaoran, wajahnya ditampar Gu Xiaoran dengan keras hingga telinganya berdengung. Wajahnya terasa begitu sakit seolah akan pecah.      

Gu Xiaoran merentangkan telapak tangannya sambil menghela napas.     

"Setiap kali mengatakan jalang, aku akan menamparmu, lanjutkan jika berani!"     

Saat ini kondisi tubuh Gu Xiaoran belum sepenuhnya pulih, sehingga dia belum bisa bergerak leluasa seperti sebelumnya. Tapi bagi Gu Xiaoran menampar seseorang hanyalah permainan sepele.     

"Aku akan membunuhmu." Cheng Peini merasa sangat ketakutan sehingga tanpa sadar dia kencing di jalan. Tidak hanya kehilangan muka, tapi dia juga menerima tamparan dari Gu Xiaoran, tentu saja dia tidak tahan dengan semua itu. Sehingga dia pun segera masuk ke dalam mobilnya.      

Cheng Peini benar-benar menyesal karena hari ini tidak bisa menabrak Gu Xiaoran sampai mati.      

Gu Xiaoran melihat Cheng Peini duduk di mobil, menatap Cheng Peini dengan tatapan tajam lalu tersenyum dengan sikapnya yang acuh tak acuh. Gu Xiaoran mengabaikannya dan berjalan pergi dengan santai.     

Dalam otak Cheng Peini saat ini hanya dipenuhi satu pikirannya yang gila, dia ingin menabrak si jalang Gu Xiaoran sampai mati.     

Tiba-tiba mobil Cheng Peini mogok.     

Bagaimana bisa seperti ini? Cheng Peini menendang-nendang mobilnya dengan frustasi.     

Kemudian dashboard mobilnya terlepas dan terlihat ada dua kabel yang terputus di dalamnya.     

Cheng Peini tidak tahu cara memperbaiki mobil, namun ketika melihat ada dua kabel yang putus itu, dia langsung tahu bahwa mobil itu telah dirusak oleh Gu Xiaoran, sehingga mobil itu tidak bisa dihidupkan.      

"Aaa…"     

Melihat Gu Xiaoran yang sudah berjalan pergi, amarah Cheng Peini menjadi berapi-api tapi tidak ada tempat untuk melampiaskannya, akhirnya dia menggebrak setir mobil berkali-kali.     

"Jalang, jalang, jalang!"     

Tiba-tiba ponse Cheng Peini berdering, itu adalah panggilan dari ayahnya. Kemudian Cheng Peini pun langsung mengambil ponselnya dan berkata dalam hati, ya, aku bisa menyuruh ayah menghabisi Gu Xiaoran, biarkan Gu Xiaoran menghilang dari dunia ini.     

Cheng Peini dengan cepat mengangkat panggilan itu, "Ayah!"     

"Cepat ke sini sekarang juga."     

"Ayah…"     

"Dalam waktu setengah jam, jika aku tidak melihatmu ke sini, maka kamu tidak perlu kembali lagi untuk selamanya."     

Cheng Peini bingung karena ayahnya berkata seperti itu kepadanya, padahal selama ini ayahnya itu selalu memanjakannya dan sangat sayang padanya. Sejak kecil ayahnya tidak pernah sekasar ini kepada Cheng Peini.     

Meskipun membenci Gu Xiaoran dan tidak sabar untuk membunuhnya, tapi kata-kata ayahnya yang keras itu membuat Cheng Peini merasa ketakutan.      

Karena tidak bisa mengatasi Gu Xiaoran, akhirnya Cheng Peini turun dari mobil dan segera pergi dengan naik taksi.      

***     

Di Ruang Kerja kediaman Keluarga Cheng.     

Cheng Guoliang duduk di kursi dengan raut wajah yang muram. Kemudian dia meletakkan tabletnya di atas meja.     

Di layar tablet itu terdapat tangkapan layar dari video saat mobil Ferrari merah berhenti tepat di depan Cheng Peini. Video ini dikirimkan oleh orang kepercayaannya.     

Di sebelah tablet itu terdapat laporan investigasi tentang Gu Xiaoran setelah dia meninggalkan panti asuhan.     

Setelah diadopsi oleh keluarga Gu, Gu Xiaoran hidup dengan tenang seperti anak angkat pada umumnya, selalu membuat ayahnya bangga dan merawat adiknya dengan baik.     

Gu Xiaoran diadopsi saat berumur 12 tahun oleh keluarga Gu, jadi hubungan Gu Zhengrong dengannya juga tidak terlalu dekat, tapi juga tidak terlalu buruk. Gu Zhengrong masih mau menyekolahkan Gu Xiaoran.      

Selama di sekolah, Gu Xiaoran tidak ingin merepotkan ayah angkatnya. Sehingga Gu Xiaoran tidak meminta tutor, tapi semua pelajarannya selesai dengan nilai yang bagus tanpa ada satu pun yang harus mengulang.      

Dari semua ini, semangat belajarnya tidak terlihat berbeda dari anak lainnya.      

Tapi dari keterampilan mengemudikan mobil yang seperti itu, tidak mungkin seorang anak yang dibesarkan di panti asuhan bisa melakukannya.     

Tiba-tiba terbesit informasi yang telah diabaikan oleh Cheng Guoliang sejak dulu, yaitu informasi tentang Xu Honghai yang dikebiri saat berada di panti asuhan saat itu.     

Xu Honghai suka bermain-main dengan gadis kecil, tetapi dia juga orang yang sangat berhati-hati. Xu Honghai pasti akan membius gadis-gadis kecil itu sebelum dia permainkan, sebelumnya dia tidak pernah gagal, tapi tiba-tiba saja saat itu Xu Honghai mendapatkan perlawanan yang tidak terduga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.